Ahlan Wasahlan Di Ahnaf Blog

Selasa, 04 Desember 2012

Kaya Harta Dan Kedudukannya Dalam Perjuangan


Kaya Harta,
Dan kedudukannya Dalam perjuangan
Oleh : Ahnaf Misbahuddin

Banyak dari umat islam yg mempunyai pandangan, bahwasannya harta itu adalah fitnah yang harus di jauhi, sehingga mereka tak mau mencarinya,dan hanya pasrah terhadap  takdir  yang telah digariskan oleh Allah swt, padahal Nasib kita tak akan berubah jika kita tak mau merubahnya sendiri, sedangkan jika paradigma umat ini hanya pasrah , tanpa melakukan ikhtiyar yang maksimal untuk menjadi seorang yang kaya, maka umat islam akan lemah, karna peranan harta dalam perjuangan menegakkan kalimat Allah sangatlah penting, dan tentunya  yang diharapkan adalah kaya harta yang disetir oleh syari’at


.
Pemahaman masyarakat yang menggambarkan Rasulullah saw sebagai seorang yang miskin, seorang yang sering kelaparan hingga mengganjal perutnya dengan batu, tidurnya beralaskan pelepah kurma dan ikon kemiskinan yang lainnya, bahkan ada yang menjuluki dengan nabi yang paling miskin, dan itu terkadang menjadi suatu alasan untuk menjadi seorang yang miskin, mereka beralasan ..“Rasullullah saja miskin“  seolah-olah menjadikan kemiskinan Rasulullah untuk di contoh ummatnya.

Apakah Rasulullah Orang miskin ?
Banyak orang yang menuduh  bahwa Rasulullah adalah seorang yang miskin, seorang yang sengsara pada akhir hayatnya, bahkan menunggu pemberian dari orang lain, nampaknya jika kita belajar siroh (perjalanan hidup) Rosul yang benar dari awal hingga Akhir, Rasulullah tidak pernah miskin. Keasalah fahaman umat terhadap rasul adalah ketika mengkaji siroh rasulullah beberapa hari menjelang kematiannya saja, bagaimana Rasulllah bersabar, tidak ingin membawa harta ketika menjelang kematiannya disaat ummatnya menderita kemiskinan, tapi kita melupakan  bagaimana Rasulullah membangun usahanya ketika remaja, bagaimana Rasulullah memulai usahanya ketika berumur 12 tahun berdagang dengan pamannya yang  perdagangannya meluputi antar negara atau usaha Expor,impor, menjangkau yaman, iraq, syiria dll. Rasulullah juga menjadi pengusaha selama 25 tahun, ketikan menikah dengan khadijah pun Rasulullah memberikan mahar berupa puluhan ekor unta  bahkan dalam riwayat disebutkan Rasulullah memberikan mahar untuk khadijah sebanyak 100 ekor unta, yang apabila di kurs kan ke rupiah dengan  harga satu unta 10 juta seniali Rp 1 milyar, kendaraan Rasulullah zaman itu adalah Al-qashwa yakni unta terbaik pada zamannya,juga mempunyai banyak unta perah dan bukankah Rasululullah itu mempunyai istri yang banyak.? Tapi istri-istri beliau dinafkahi dengan baik.. apakah perilaku Rasulullah di atas bisa di lakukan oleh orang miskin,?dan ketika Rasulullah resmi di lantik menjadi Utusan Allah di umurnya yang ke- 40 tahun rasululullah menggunakan seluruh jiwa dan hartanya untuk kepentingan islam, Rasulullah dijuluki sebagai orang yang paling dermawan. Karena banyaknya harta yang di sedekahkan,  Rasulullah berkata : “ orang yang tidak punya tidak akan memberi” maka dari itu rasulullah menyuruh kita untuk menjadi orang yang kaya, itu semua menggambarkan rasulullah adalah orang yang punya, hinga beliau di juluki sebagai orang yang paling dermawan,
            
dan fakta yang kita jarang tahu adalah : bahwasanya rasululah mempunyai income (sumber pemasukan) yang sangat banyak, Dari berbagai peperangan yang terjadi, Beliau mendapatkan 1/5 dari ghanimah dan Fa’i ( rampasan perang tanpa terjadi pertempuran), seperti Rampasan dari bani Nadhir, Beliau juga mendapatkan Bagian Ash-sahm yaitu bagian di luar satu perlima, beliau juga mendapatkan Bagian Ash-shafi yaitu bagian yang khusus atau spesisfik, beliau juga mendapatkan bagian tanah tertentu, seperti tanah Vadak, Rasul juga mendapatkan bagian Hadiah, walaupun Rasulullah tidak  menerima shadaqah, dan zakat. Dan harta yang demikian itu sangat-sangat banyak sekali, dan itu sangat jelas mengindikasikan bahwasanya Rasulullah itu seorang yang the have (punya), hanya saja rasulullah Sederhana, dengan pakaian, makanan dan Alas tidur yang sederhana.

            karena rasulullah tidak sabar melihat umatnya yang miskin, Rasulullah menyisakan sedikit untuk keluarganya, dan menyedekahkan seluruhnya untuk ummatnya, yang mana  kecepatan spending harta tersebut lebih cepat dari pada masuknya harta, karriih al mursalah (seperti Angin yang berhembus) karna Rasulullah mempunyai sifat mendahulukan ummatnya, Ummati-ummati, seorang sejarawan Ali Asyu’aibi mengatakan Rasulullah pernah bersedekah sebanyak 1500 ekor  unta, dan beliau mengalokasikan pemasukannya itu untuk para dhu’afa dan meninggalkan sedikit untuk diri dan keluarganya. Dan Rasulullah juga mengajarkan kepada kita jikalau kita sedang kaya yang di dapatkan secara halal,  maka kita harus bersyukur. Dan jikalau sederhana dan miskin maka bersabarlah dan berusaha untuk keluar dari kemiskinan tersebut dengan cara yang baik dan halal.

Harta menaikkan Posisi Umat
            Jika kita berfikiran bahwasanya harta itu adalah barang dunia yang tak perlu di kejar, dan lebih memilih miskin, maka nasib perjuangan  umat ini akan melemah, dan karna kemiskinan itu dengan mudahnya umat islam menjadi bulan-bulanan para musuh islam, karna kita tak bisa apa-apa untuk melawan, dan karna kita tidak punya posisi atau kedudukan untuk melakukan perlawanan, dan tak dapat di pungkiri, bahwasanya harta sangat dibutuhkan dalam perjuangan menegakkan kalimatullah,  bukankah Allah telah menyuruh kita untuk berjihad dengan Amwal wa anfus,( harta dan jiwa)sedangkan Rasulullah berjihad dengan harta dan jiwa
 Bukankan bagi seorang Da’I jikalau dia berdakwah sedangkan dia orang yang kaya dan terpandang perkataannya lebih di dengar para madh’u bahkan mereka bisa berdakwah di kalangan Atas. walaupun tidak menjadi satu kepastian, tapi harta benar-benar menaikkan posisi tawar ummat untuk berkembang lebih maju, bukankan Rasulullah ingin selalu menang dunia Akhirat, seperti ketika sumur milik yahudi yang menjadi beban untuk umat islam yang mana mengambil air darinya harus dengan bayaran yang tinggi,  apakah ketika itu Rasulullah lantas mengatakan, “ sudahlah para sahabat-sahabatku, kita kan punya Allah dan Akhirat” biarkanlah mereka, nanti di akhirat mereka bakal didiksa, tapi..! tidak itu yang dikatakan Rasulullah,  beliau langsung mengutus sahabat ustman Bin Affan untuk menguasai sumur itu, dengan harga yang tinggi akhirnya sumur itu bisa di miliki oleh umat muslim kala itu, dan Bukankan Rasulullah juga menyuruh Abdurrahman bin Auf untuk menguasai pasar di madinah, dan pasar pun dikuasai oleh Abdurrahman bin Auf dengan Legal, itu bukti Rasulullah menginginkan umatnya selalu menang di dunia dan Akhirat.
Harta memudahkan Jihad fisabilillah
             Dahulu Pada era peperangan yang akan dilakukan Rasulullah bersama para sahabat, rasulullah selalu menawarkan Amal Sholeh kepada Sahabat-sahabat Rasul yang bersedia mendermakan Hartanya Di jalan Allah . maka tampillah para Agniya’  seperti, Abu bakr, Umar, Usman, Abdurrahman, Amru,  zubair dan masih banyak  lagi, tapi terbukti dengan harta yang di dermakan Oleh para sahabat  mampu membantu pergerakan jihad Rasulullah kala itu.dan orang-orang miskin selalu tertinggal dalam jihad yang dilakukan rasulullah, karena tidak mempunyai tunggangan,  dan Kalau kita melihat pergerakan jihad pada era modern ini, maka kita akan mendapatkan banyak besar sekali dana yang dibutuhkan umat islam ini
melihat fenomena terkini yang ada di suriah, ketika moment tablig Akbar penggalangan dana untuk umat muslim suriah di purwokerto (13/10/12) lalu, bersama  syaikh goyyat Abdul baqi dari suriah, tim hilal Ahmar society menceritakan  kondisi ummat islam yang berada di suriah, para mujahidin menggunakan senjata yang minim untuk melawan artileri, jet tempur, tank, dan senjata pemusnah lainnya, sungguh..!, bantuan umat islam sangat dibutuhkan seberapapun besarnya, bayangkan saja,,seorang muslim suriah, untuk operasi tangan yang patah dan sejenisnya di rumah sakit swasta di sana dibutuhkan dana sekitar 30 juta  belum lagi untuk membeli senjata untuk perlawanan, dan biaya hidup yang lain, kita juga tak melupakan, Muslim  Rohingya, Palestina, Somalia, dll sedangkan kalau kita tidak mau menjadi para Aghniya..? siapakah yang akan membantu mereka? sungguh tak terbatas dana yang di butuhkan umat islam dalam perjalanan dakwah dan jihad,

Islam mempunyai banyak teladan
            Tak usah melirik para konglomerat barat dalam pencarian harta dunia dewasa ini. Tak perlu terheran-heran dengan banyaknya kekayaan yang dimiliki orang-kafir seperti bill gates dan para milyader lainnya, tak heran jika mereka bisa seperti itu karena hidupnya memang hanya digunakan untuk mencari dunia. Dan kelak mereka sengsara di Akhirat.
            Tapi islam mempunyai banyak tauladan yang patut di contoh, figur yang menjadikan dunianya untuk bekal ke Akhirat selain Rasulullah yang kaya dan memerintahkan kita untuk kaya, para sahabat-sahabat Rasulullah juga para Aghniya’ seperti Umar Bin Khattab yang mewariskan kekayaan 70.000 properti (lahan pertanian) yang ditotal hingga mencapai 11,2 triliun, Utsman Bin Affan yang mewariskan kekayaan sebanyak  1500 dinar di tambah 1000 dirham, dan properti yang senilai 240 milyar, Zubair Bin Awwam  50 ribu dinar, 1000 ekor kuda, 1000 budak, Amru bin Ash 3000 dinar, Abdurrahman Bin Auf  hartanya melebihi harta kekayaan seluruh para sahabat bahkan suatu ketika bermajelis bersama Rasulullah, Abdurrahman Bin Auf pernah menginfakkan sebanyak 40 ribu dinar senilai (64 milyar).
            Contoh di atas membuktikan islam mempunyai banyak teladan yang bisa menjadi motivasi kita dalam menjadi orang yang menang dunia dan Akhirat, terbuktilah contoh di atas itu mereka menang di dunia dan Akhirat juga, karna Allah telah menjamin mereka dengan syurgaNya, dan bukankah obsesi kita di dunia ini ingin menjadi seorang yang sukses dunia dan Akhirat. Dan kita bisa dikatakan sukses di dunia dan Akhirat bilamana didunia kita mempunyai kecukupan Harta dan menggunakan harta tersebut untuk Akhirat yang akan menyelamatkan kita dari Neraka. Orang-orang yang selamat dari Neraka lah yang dikatakan sukses di Akhirat.
            Mari terus belajar, dan belajar, awal perubahan itu dimulai dari mind set ( kita yang benar,”ingat” perjuangan belum berakhir,  terus  berusaha dengan berdo’a dan ikhtiyar yang semaksimal mungkin dan selalu bertawakkal menyerahkan proses ikhtiyar tersebut kepada Allah swt untuk menjadi seorang yang menang didunia dan Akhirat, amin. Wallahu ‘a’lam bish shawab

Tidak ada komentar: