Ahlan Wasahlan Di Ahnaf Blog

kisah Inspiratif


Baju besi Ali r.a dan si yahudi Miskin


            Setelah melaksanakan suatu peperangan, pada suatu waktu, khalifah alir.ra meletakkan baju perangnya ya disamping rumah. Ia bermaksud membersihkan dan menyikat baju perang itu sebelum di simpan. putranya,hasan, melihat itu dan ingin membantu, namun Ali r.a ingin melakukannya sendiri
            
Namun, sejurus kemudian, belum sempat Ali ra membersihkannya, baju itu tiba2 lenyap. Dengan keheranan ali menanyakan kepada anggota keluargannya, barangkali melihat baju perang itu, seluruh anggota keluarga merasa tidak memindahkan dan mereka semua merasa heran,

            Bebrapa hari kemudian. Ali r.a melihat baju perangnnya berada di pasar ditangan seorang yahudi, maka iapun menanyakannya. Si yahudi bersikeras bahwa baju perang itu miliknya. Sementara Ali r.a merasa yakin bahwa baju itu adalah miliknya, maka, Ali r.a mengadukan persoalan ini kepada Qadhi, beberapa waktu kemudian digelarlah pengadilan. Duduk sebagai terdakwa si yahudi miskin dan Khalifah Ali ra sebagai penuntut,
            Siyahudi hadir di pengadilan dengan perasaan was was / di dalam hatinya membatin, mana mungkin ia memenangkan pengadilan ini. Pengadilan muslim dengan Qadhi muslim dengan kasus yang menimpa amirul mukmininnya, sedangkan ia adalah yahudi miskin,  pastilah ia akan dihukum keras, ia sadar ddan merasa bersalah telah mencuri baju perang kholifah tetapi ia pun terpaksa karna dirinya dan keluargannya sangat lapar, apakah ada keadilan diruang pengadilan muslim,?
            Lamunannya terhenti ketika qadhi kurus masuk keruang pengadilan, Namun, para pegawai pengadilan dan masyarakat sangat menghormatinya, sejurus kemudian Qadhi membuka persidangan, “wahai khalifah” apa tuntutan anda kepada terdakwa?”
            Khalifah Ali pun menceritakan perihal hilangnnya baju perang miliknya,
“wahai khalifah apakah engkau bisa membuktikan kalau baju perang yang ada di tangan trdakwa adalah baju perang milik engkau,??
            aAli r.a tersentak dengan pertannyaan Qadhi, ia termenung dan meras sulit untuk membuktikan, kemudian ia berkata “ aku tak bisa membuktikannya wahai qadhi yang bijak, Namun, Anakku hasan mengetahui bahwa baju perang itu milikku dan hilang saat aku hendak membersihkannya, namun sang qadhi menolak dari pihak keluarga,, karna Ali r.a tak mampu membuktikan, maka sang Qadhi memutuskan bahwa perkara itu dimenangkan oleh si yahudi,

            seperti halilinar di tengah siang bolong, si yahudi tersentak kaget dengan keputusan, qadhi kurus berwibawa, sungguh ia tidah menyangka bahwa dia akan menang. Padahal sesungguhnya dirrinyalah yang mencuri baju perang itu, apalagi ini adalah pengadilan muslim.akhirnya, ia mendekati khalifah Ali r.a
            “wahai khalifah, sesungguhnya baju perang ini milikmu, katanya” Ambillah kembali. Aku sungguh terharu dengan pengadilkan ini. Meski aku hanya seora yahudi miskin dan engkau adalah amirul mukminin, ternyata pengadilan muslim memenangkan aku ,  sunguuh ini adalah pengadilan yang luar biasa, dan sungguh islam yang mulia tidak memandang jabatan di ruang peradilan, “lanjutnya.
            “wahai khalifah Ali, “ katanya. Mulai detik ini aku akan memeluk islam dan akan menjadoi musim yang baik,. “ sambil menyodorkan baju perang itu untuk Ali.
            Khalifah Ali ra. Teregun sejenak, “wahai fulan, ambillah baju perang ini untukmu, aku hadiahkan kepadamu aku gembira dengan keislamannmu, “ kata Ali r.a bersemangat, mereka pulang dari pengadilan dengan gembira,
            Dari kisah diatas, sangat lah jelas kepemimpinan islam diatas syariat islam sangatlah mulia, yang memenangkan si yahudi miskin yg tak punya jabatan atas khalifah, kalau sekarang presiden negara, subhanallah adakah keadilan era sekarang ini seperti keadilan diatas, 180 derajat berbalik,,,  jadi keadilan adalah magnet yang dapat menundukkan nurani manusia,

readmore »»  

Tidak ada komentar: